Bali adalah pulau magis yang penuh dengan misteri. Berbagai jenis kepercayaan tumbuh dalam tradisi kebudayaan Bali yang unik. Salah satu yang unik adalah kepercayaan terhadap suara-suara hewan sebagai pertanda terhadap suatu hal. Suara-suara hewan tersebut bagi masyarakat Bali adalah pertanda terhadap terjadinya sesuatu. Ada tiga jenis suara hewan yang menjadi kepercayaan orang Bali sebagai pembawa pertanda, yaitu :
1. Suara Cicak
Suara Cicak | Apa yang Anda Katakan adalah Suatu Kebenaran |
Jika Anda berbincang-bincang pada malam hari dengan seseorang, kemudian ketika Anda berbicara tentang sesuatu, ada suara cicak yang berbunyi, maka orang Bali percaya bahwa apa yang Anda katakan adalah suatu kebenaran. Masyarakat Bali percaya bahwa cicak adalah saksi dari kejadian dunia. Mungkin kepercayaan ini terkait dengan kisah legenda Raja Angling Dharma yang mampu memahami suara binatang. Cicak di Dinding
2. Suara Gagak
Suara Gagak | Suatu Pertanda Buruk |
Gagak dipercaya sebagai binatang pembawa sial. Jika suara gagak terdengar di sekitar rumah anda, maka pertanda buruk akan menimpa salah satu keluarga Anda. Pada malam hari, suara gagak dipercaya sebagai penjelmaan dari seseorang yang sedang mempraktikan ilmu hitam.
Burung Gagak Hitam
3. Suara Anjing
Suara Anjing Melolong di Malam Hari | Pertanda Ada Mahluk Halus |
Anjing adalah binatang yang merupakan sahabat manusia paling setia. Anjing adalah binatang mamalia yang mempunyai indra penciuman yang tajam. Insting dan sensitifitas seekor anjing dapat mengenali getaran yang ada di bawah frekuensi. Penciuman anjing yang tajam dapat membedakan dan mengenali bau majikan dan bau orang yang tidak dikenalnya. Oleh karena itu, anjing banyak dipakai sebagai binatang penjaga rumah. Suara lolongan anjing yang sering kita dengar pada malam hari, menurut kepercayaan masyarakat Bali adalah pertanda bahwa ada mahkluk gaib (setan, iblis, leak atau jin) yang sedang melintas di jalan. Hal ini sebagai peringatan kepada kita agar selalu waspada.
Lolongan Anjing
Demikian beberapa suara binatang yang dipercaya mampu memberi pertanda dalam kehidupan masyarakat Bali.